Allah Taala telah memerintahkan kepada orang-orang yang beriman untuk
melakukan dakwah. Orientasi dakwah yang Allah taala perintahkan adalah
menyeru dan mengajak manusia kepada jalan Tuhan (ilâ sabili rabbika)
yaitu menjadi hamba-hamba Allah taala yang tunduk dan patuh kepadaNya
dengan cara-cara yang bijaksana (bil hikmah) dan memberikan nasehat-nasehat dengan cara yang baik pula (wal mau’izhatil hasanah). Sebagaimana Allah taala berfirman:
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.(an-Nahl [16]:125)
Rasulullah SAW pun dalam implementasinya terhadap ayat tersebut bersabda ballighû ‘annî walau ayah wa hadditsû ‘an banî isrâîl wa lâ haraja wa man kadzaba ‘alayya muta’ammidan falyatabawwa’ maq’adahu min an-nâr.(H.R Bukhari). Yang artinya : sampaikanlah dariku walaupun satu ayat. Kalian boleh menyampaikan riwayat (yang benar) dari kalangan Bani Israil, namun juga tidak berdosa (jika kalian tidak menyampaikannya). Barangsiapa yang sengaja berdusta dengan mengatasnamakan aku, maka bersiap-siaplah masuk neraka.(H.R Bukhari).
Begitu pentingnya perintah untuk berdakwah ini
sehingga Rasulullah SAW menekankan kepada umatnya untuk berdakwah
walaupun yang disampaikan hanyalah satu ayat al-Quran saja. Oleh karena
itu dakwah adalah bagian integral dari umat Islam yang harus
diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Syaikh Ali Mahfuzh yang juga
murid dari Syaikh Muhammad Abduh memaparkan pandangannya mengenai konsep
dakwah dan batasannya sebagai berikut : Membangkitkan kesadaran manusia
di atas kebaikan dan
bimbingan, menyuruh berbuat ma'ruf dan mencegah dari perbuatan yang
munkar, supaya mereka memperoleh keberuntungan kebahagiaan di dunia dan
di akhirat. Jadi salah satu cara untuk memperoleh keberuntungan dan
kebahagiaan di dunia dan akhirat yaitu dengan cara menjadikan dakwah
bagian dari kehidupan orang-orang mukmin.
0 komentar:
Posting Komentar